JAKARTA - Jaringan frekuensi mobile berbasis 4G/
Long Term Evolution (LTE) di Indonesia belum bisa dimaksimalkan
penggunaannya, karena terkendala pada jenis handset yang belum tersedia.
"Kita sudah siap dengan 4G dan LTE, hanya saya pengguna kita sendiri banyak yang masih gunakan 2G, dan hampir di semua operator 80 persen pengguna berada di frekuensi ini," jelas Alexander Rusli, Presiden Direktur & CEO Indosat, kepada Okezone, di Jawa Barat, Rabu (5/11/2014).
Menurutnya, peralatan dan teknologi yang dimiliki Indosat sudah ada, hanya tinggal mengaktifkan teknologi jaringan 4G-nya untuk bisa digunakan.
"Ujicoba yang dilakukan Indosat untuk 4G sudah beres, tinggal reactive. Hanya saja kalau diaktifkan tapi tidak ada yang menggunakan, kan sayang," jelas Rusli.
Dirinya juga mengungkapkan, perangkat atau jenis handset mobile yang ada di Indonesia sendiri belum banyak yang mendukung jaringan ini, sebagian masih mengadopsi jaringan 3G.
Bahkan, kata Rusli, ada smartphone kelas premium yang dijual disini itu tidak mendukung 4G, meski sebenarnya di type yang sama dinegara lain di jual dengan dukungan jaringan tersebut.
Persoalan lainnya adalah, ponsel pintar di seri premium/ kelas atas saja tidak menyediakan dukungan jaringan 4G, bagaimana ponsel di kelas atas.
"Kita mungkin akan me-launch tahun depan, namun bertahap, karena dilihat terlebih dahulu jumlah smartphone 4G yang beredar. Indosat juga selalu monitor jumlah pelanggan smartphone-nya, dan saat ini tercatat ada sebanyak 20 hingga 25 persen dari 65 juta pelanggan berada di area itu," tutup Rusli.
(amr)"Kita sudah siap dengan 4G dan LTE, hanya saya pengguna kita sendiri banyak yang masih gunakan 2G, dan hampir di semua operator 80 persen pengguna berada di frekuensi ini," jelas Alexander Rusli, Presiden Direktur & CEO Indosat, kepada Okezone, di Jawa Barat, Rabu (5/11/2014).
Menurutnya, peralatan dan teknologi yang dimiliki Indosat sudah ada, hanya tinggal mengaktifkan teknologi jaringan 4G-nya untuk bisa digunakan.
"Ujicoba yang dilakukan Indosat untuk 4G sudah beres, tinggal reactive. Hanya saja kalau diaktifkan tapi tidak ada yang menggunakan, kan sayang," jelas Rusli.
Dirinya juga mengungkapkan, perangkat atau jenis handset mobile yang ada di Indonesia sendiri belum banyak yang mendukung jaringan ini, sebagian masih mengadopsi jaringan 3G.
Bahkan, kata Rusli, ada smartphone kelas premium yang dijual disini itu tidak mendukung 4G, meski sebenarnya di type yang sama dinegara lain di jual dengan dukungan jaringan tersebut.
Persoalan lainnya adalah, ponsel pintar di seri premium/ kelas atas saja tidak menyediakan dukungan jaringan 4G, bagaimana ponsel di kelas atas.
"Kita mungkin akan me-launch tahun depan, namun bertahap, karena dilihat terlebih dahulu jumlah smartphone 4G yang beredar. Indosat juga selalu monitor jumlah pelanggan smartphone-nya, dan saat ini tercatat ada sebanyak 20 hingga 25 persen dari 65 juta pelanggan berada di area itu," tutup Rusli.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar