Anton Ferdinand saat menolak jabat tangan John Terry
"Tentu saja kami memantau situasi itu dengan intens dan memastikan hak asasi Rio Ferdinand berjalan semestinya, tak masalah buat seorang pesepak bola, tak memengaruhi posisinya," sebut Carlisle kepada BBC Radio 5 Live, Minggu (21/10/2012).
"Setiap orang punya kebebasan untuk berekspresi," tandasnya.
Ferdinand adalah kakak Anton Ferdinand. Bek Queens Park Rangers itu menjadi korban pelecehan rasialisme yang dilakukan kapten Chelsea, John Terry, Oktober 2011. JT --sapaan Terry-- diputus tak bersalah oleh pengadilan, namun Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) kemudian mengadakan penyelidikan terpisah dan memutuskan Terry bersalah.
Dalam pekan antirasialisme hingga Kamis (29/10/2012), setiap laga sepak bola di Inggris, para pemainnya dianjurkan memakai kostum bertuliskan "Kick it Out" sebagai bagian dari kampanye itu.
Sir Alex Ferguson, pelatih MU, sebelum laga pekan ke-8 itu memastikan seluruh pemainnya akan mengenakan kaos tersebut saat pemanasan. Namun, Ferdinand menjadi satu-satunya pemain "Setan Merah" yang tak membangkang dengan tak memakai kostum tersebut.
Ferdinand tak sendiri, sebelumnya ada Jason Roberts, bomber Reading, dan kemudian ternyata para pemain Stoke City plus Wigan Athletic juga melakukan hal yang sama.
"Situasinya sama seperti Anda tak bisa memaksa orang untuk berjabat tangan, Anda juga tak dapat memerintahkan orang lain untuk memakai kaos itu, meski secara pribadi saya percaya bergabung dengan kampanye itu adalah hal terbaik ke depannya. Lalu, seluruh pemain bersatu menuliskan apa yang diinginkan ke dalam selembar perjanjian dan bersama membangun serikat --seluruh pemain--, membuat perubahan, dan berjalan beriringan ke depan," cetus Carlisle.
Apa yang dilakukan Ferdinand juga diimplementasikan sang adik. Anton Ferdinand tampak tak memakai kostum kampanye "Kick It Out", jelang laga Queens Park Rangers melawan Everton, Minggu (21/10/2012)
Sumber.
"Setiap orang punya kebebasan untuk berekspresi," tandasnya.
Ferdinand adalah kakak Anton Ferdinand. Bek Queens Park Rangers itu menjadi korban pelecehan rasialisme yang dilakukan kapten Chelsea, John Terry, Oktober 2011. JT --sapaan Terry-- diputus tak bersalah oleh pengadilan, namun Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) kemudian mengadakan penyelidikan terpisah dan memutuskan Terry bersalah.
Dalam pekan antirasialisme hingga Kamis (29/10/2012), setiap laga sepak bola di Inggris, para pemainnya dianjurkan memakai kostum bertuliskan "Kick it Out" sebagai bagian dari kampanye itu.
Sir Alex Ferguson, pelatih MU, sebelum laga pekan ke-8 itu memastikan seluruh pemainnya akan mengenakan kaos tersebut saat pemanasan. Namun, Ferdinand menjadi satu-satunya pemain "Setan Merah" yang tak membangkang dengan tak memakai kostum tersebut.
Ferdinand tak sendiri, sebelumnya ada Jason Roberts, bomber Reading, dan kemudian ternyata para pemain Stoke City plus Wigan Athletic juga melakukan hal yang sama.
"Situasinya sama seperti Anda tak bisa memaksa orang untuk berjabat tangan, Anda juga tak dapat memerintahkan orang lain untuk memakai kaos itu, meski secara pribadi saya percaya bergabung dengan kampanye itu adalah hal terbaik ke depannya. Lalu, seluruh pemain bersatu menuliskan apa yang diinginkan ke dalam selembar perjanjian dan bersama membangun serikat --seluruh pemain--, membuat perubahan, dan berjalan beriringan ke depan," cetus Carlisle.
Apa yang dilakukan Ferdinand juga diimplementasikan sang adik. Anton Ferdinand tampak tak memakai kostum kampanye "Kick It Out", jelang laga Queens Park Rangers melawan Everton, Minggu (21/10/2012)
Sumber.
0 komentar:
Posting Komentar